Rutinan Ahad Wage, PAC Muslimat NU dan Fatayat NU Ngasem Adakan Pengajian dan Gebyar Sholawat


Ngasem -  Ahad (24/12/2023) di Desa Sambong tepatnya di MI Fatihul Huda, PAC Muslimat NU dan Fatayat NU Kecamatan Ngasem melaksanakan kegiatan pengajian rutin setiap hari Ahad Wage. Kegiatan rutin kali ini dirangkai dengan Gebyar sholawat  yang menghadirkan Ustadz Mundib dan diiringi group Hadroh Al-Lumayan dari Dukohkidul.


Ibu Sri Mumpuni selaku panitia pelaksana menjelaskan bahwa yang hadir pada kegiatan tersebut berjumlah -+ 3000 jamaah yang terdiri dari Muslimat NU, Fatayat NU dan IPPNU. "Rutinan ini merupakan wadah untuk menjaga kekompakan dan silaturahim warga NU Ngasem", tambahnya Bu Mumpuni panggilan akrabnya.



Ketua PAC Muslimat NU Ngasem Ibu Hj. Binti Hisbiati dalam sambutannya beliau mengatakan "Jadilah Ibu yang baik, Ibu yang menjadi contoh kepada anak²nya, dengan adanya hari ibu kemarin kita bisa menjaga diri, menjadi ibu yg sholihah, mendidik putra-putrinya dan semoga menjadi putra-putri yang sholih dan sholihah".


Sementara itu, Bapak KH. A. Nailin Fauz Misbah yang akrab disapa "Gus Fauz" selaku Ketua Tanfidziyah MWC NU Ngasem dalam mauhidhoh hasanahnya menjelaskan setiap hari umur kita bertambah, dan Nabi Muhammad SAW wafatnya diusia 63 tahun, maka dari itu kita harus ingat kematian.

"Kita berada di penghujung tahun 2023, sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2023 dan memasuki tahun baru 2024. Tahun baru, tahunnya bertambah, usianya bertambah tapi jatah umur kita berkurang. Maka tahun baru adalah momentum untuk mengingat kematian(dzikrul maut) kemudian isti'dad lil maut, mencari bekal kehidupan setelah mati.

Orang kalau ingat mati yang dilakukan 3 hal:

1. Takjilu At Taubah, menyegerakan bertaubat, tidak menunda nunda taubat, karena kematian bisa datang kapan saja, jangan sampai. meninggal tapi belum sempat bertaubat.

2. Juhdun Lil ibadah, bersungguh sungguh dalam beribadah, karena bekal Kematian adalah amal yang Sholih. Harta kita tinggalkan, rumah mewah kita tinggalkan, jabatan kita tinggalkan, mobil dan sawah kita tinggalkan. Yang kita bawa mati adalah amal kebajikan.

3. Qonaatul Qolbi, Hati yang qonaah, nerimo ing pandum, dikasih hidup miskin tetep bersyukur, dikasih kaya juga harus bersyukur, tidak mengeluh apalagi tidak ridho ketentuan Allah, semua ada hikmahnya", jelas Gus Fauz juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Asy Syakur 3 Nglingi.



Semoga dengan adanya kegiatan rutinan ini, akan berdampak positif untuk kemajuan Nahdlatul Ulama (NU) kecamatan Ngasem.


Penulis : Elsa

Editor    : Setia Rega

0 Komentar