Empat Syarat Yang Harus Dimiliki Para Pengurus NU Termasuk Banomnya


Empat syarat yang harus dimiliki para pengurus NU beserta banomnya terangkum pada kalimat "Aliman, Zahidan, Munaddziman wa Muharrikan". Syarat tersebut disampaikan oleh Bapak KH. Ahmad Nailin Fauz Misbah selaku Ketua Tanfidziyah MWC NU Ngasem dalam pelantikan PAC IPNU IPPNU Ngasem masa khidmat 2022-2024 pada hari Ahad Legi, 19 Februari 2023 di Pendopo Kecamatan Ngasem.


Pertama, Aliman (alim) adalah syarat pengurus yang meliputi kemampuan dalam dua hal, yakni memiliki pengetahuan yang mendalam dalam bidang keagamaan, maka pengurus IPNU jangan berhenti mengaji terutama ngaji turast dengan para kyai NU yang jelas sanat keilmuannya dan pengetahuan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi umatnya.

Pengurus harus 

ينظرون الامة بعين الرحمة

Mengamati problem masyarakat dengan pandangan kasih sayang.


Kita melihat realitas remaja dan pelajar saat ini, mulai pacaran yg mengarah ke seks bebas, miras, narkoba, game online, anak jalanan, tawuran, nikah dini, percerian yang marak, aborsi dll. Dari problem itu dianalisis, dicari benang merah kemudian memberi solusi dari problem generasi muda ini.


Kedua, Zahidan (zuhud) yakni mampu dengan proporsional menyikapi kepentingan. Pengurus harus kuat Ngempet, jangan memanfaatkan NU, jangan mencari hidup di NU tapi besarkan NU, jangan cari kebesaran di NU tapi hidupkan NU maka engkau akan dibesarkan Allah. Jangan cari makan di NU nanti hidupmu akan lunglai. Ada 2 aktifis dan pengurus PRO di NU, satu Ngurusi PROyek dan PROposal. Yang satu Ngurusi PROgram. Kalau hidup kita pengen barokah, punya cerita baik setelah mati, mari kita isi hidup kita dengan membuat program untuk kemaslahatan umat.


Ketiga, Munaddziman (organisatoris) yakni mengerti manajemen dan tata kelola administrasi. Mampu melakukan perencanaan(planning), Mengorganisasikan sumberdaya, sumberdana dan sumberdaya manusia dlm organisasi untuk mencapai tujuan organisasi(organizing),pelaksanaan, organisasi dijalankan dengan ihlas, istiqomah dan guyup rukun(actuating), pengawasan dan evaluasi sejauh mana tujuan organisasi dijalankan sesusai target(controling).


Keempat, Muharrikan (menggerakkan) yakni mampu menggerakkan semua elemen dalam organisasi dalam mencapai visi dan misi dengan bersama-sama menjalankannya. Ciri manusia hidup adalah bergerak, Begitu juga organisasi yang hidup harus bergerak. Maka pengurus Ipnu dan Ippnu Ngasem yang baru dilantik harus bergerak dan menggerakkan organisasi. Tugas didepan mata adalah menghidupkan ranting yang SKnya mati, membentuk PK madrasah dan Pondok pesantren, menghidupkan laitul ijtima atau naharul ijtima baik PAC Atau Ranting.



Sungguh ironis sekali kalau jumlah desa di kabupaten Bojonegoro 419 tapi waktu konfrensi Cabang, ranting yang punya hak pilih hanya 99. Berarti 320 ranting tidur nyenyak atau bahkan mati suri. Belum lagi lembaga pendidikan dibawah naungan LP Maarif, baik Mts, Smp, Ma, Sma dan SMK, ratusan pesantren yang sampai saat ini belum terbentuk Pimpinan komisariat (PK).


"Selamat kepada seluruh pengurus PAC IPNU IPPNU Ngasem yang baru dilantik, selamat kepada Rekan Rangga beserta kabinetnya, dan selamat kepada Rekanita Agil and friends. Semoga mendapat pertolongan Allah untuk berkhidmah kepada NU, sehingga tercapai Pelajar Bangkit, Ngasem Digdaya", ucap beserta do'a Gus Fauz sapaan akrabnya.



Tak lupa ucapan terimakasih yang disampaikan kepada pihak yang sudah membantu mensukseskan acara tersebut, "Suwun support dan back up acaranya bapak camat Iwan Sopian, beserta Forkopimcam (Polsek dan Koramil Ngasem), Dinas kesehatan, kantor urusan Agama Ngasem dan BP3AKB kabupaten Bojonegoro, PC IPNU IPPNU Bojonegoro, BMT NU Ngasem, BaitulMaal BMT NU Ngasem dan Air NU Berkah".


Penulis : Bin Syakur

0 Komentar